Denpasar, Maret 2010
Umat Hindu di Indonesia merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1932 tepatnya pada tanggal 16 Maret 2010 . Pemerintah sudah menetapkan Hari Raya Nyepi sebagai hari libur Nasional. sebelum perayaan nyepi biasanya dilakukan prosesi “Pemelastian” ke segara (ke laut) danau, campuhan dan sumber air suci lainnya dalam upacara umat Hindhu membuang semua jenis kotoran termasuk kotoran pikiran guna mendapatkan kesucian, sekaligus memohon kepada Ida Shang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan yang Maha Kuasa agar dianugrahkan sumber kehidupan yang suci. Pembersihan diri dilakukan dengan melaksanakan Tawur Kesanga untuk menyeimbangkan buana agung (alam raya) dan buana alit (tubuh manusia) serta momohon Tirta Amerta yang kemudian dibagikan kepada umat untuk serangkaian pengrupukan, yang dilanjutkan dengan Acara Tawur Agung Kesanga adalah suatu proses pecaruan atau penyucian alam yaitu acara yang ditandai dengan kurban hewan yang menandakan pergantian siklus waktu. Adapun hewan kurban tersebut seperti sapi muda, kerbau, angsa, ayam, bebek dan kambing, Dalam proses pengerupukan /pecaruan tersebut umat menyomia (melebur Bhutakala) agar terjadi keharmonisan alam, Bhutakala tersebut disimbulkan dengan wujud yang menyeramkan dan belakangan diekspresikan dengan ogoh – ogoh
Pelaksanaan Tahun Baru Saka 1932 ditandai dngan melaksanakan Catur Berata Penyepian yang terdiri dari :
1. Amati Geni artinya tidak menyalakan api
2. Amati Karya artinya tidak bekerja
3. Amati Lelungan artinya tidak bepergian
4. Amati Lelanguan artinya tidak bersenang –senang
Catur berata penyepian ini berlangsung selama 24 jam dimulai Selasa (15/3/2010) pukul 06.00 Wita pagi hingga pukul 06.00 Wita keesokan harinya
Pada perayaan Nyepi di Bali, seluruh aktifitas kehidupan beristirahat sejenak selama satu hari dengan tidak keluar rumah dan mematikan lampu pada malam hari sebagai wujud toleransi, umat agama lainpun juga tidak melakukan aktifitas yang mengganggu pelaksanaan Catur Berata penyepian
Peringatan Tahun Baru Saka 1932 yang diselenggarakan di Bali dengan perayaan Nyepi merupakan satu peringatan yang paling mulia dan sangat bermakna, dihubungkan dengan upaya insan manusia menggapai kehidupan spiritual yang berkwalitas guna tercapainya tujuan hidup mokshartam jagahita ya ca itidharma
Hari Raya Nyepi di Bali juga memberikan sumber inspirasi bagi kalangan pencinta lingkungan untuk mengangkatnya sebagai momentum yang sangat baik dalam melakukan penggembosan pencemaran lingkungan yang mengakibatkan pemanasan global.