KARANGASEM, balipuspanews.com – Target pendapat yang bersumber dari retribusi pasar ditargetkan naik hingga Rp 200 juta menjadi Rp 3,8 Miliar di tahun 2023.
Hanya saja, target yang dirancang naik tersebut tidak dibarengi dengan alokasi anggran yang memadai, utamanya untuk perawatan pasar-pasar tradisional yang ada di Kabupaten Karangasem.
Kadiskoperindag Kabupaten Karangasem, I Made Loka Santika kepada awak media, Kamis (9/2/2023) mengungkapkan, untuk alokasi anggaran pemeliharaan pasar tradisional tahun 2023, Pemkab Karangasem hanya menganggarkan sekitar Rp 65 juta dari APBD Induk. Angka tersebut terbilang lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya mengingat tak sedikit pasar di Karangasem yang membutuhkan perawatan.
“Ada rasionalisasi, sehingga dana pemeliharaan pasar jadi sedikit, anggaran ini hanya cukup untuk memelihara Pasar Hewan Bebandem sebesar Rp 40 juta dan pemeliharaan Pasar Pesangkan di Kecamatan Selat Rp25 juta,” kata Loka Santika.
Pemeliharaan dilakukan terhadap kedua pasar tersebut karena bersifat darurat atau emergency sehingga masuk sebagai skala prioritas.
Namun demikian, selain kedua pasar itu, beberapa pasar di Karangasem sebenarnya juga butuh pemeliharaan, namun karena terkendala anggaran sehingga belum bisa dilaksanakan.
Untuk diketahui, jumlah pasar yang dikelola Diskoperindag Karangasem sekitar 16 pasar tradisional. Pasar yang telah memberi pendapatan daerah sebanyak 14 pasar.
Sedangkan pasar di Karangasem yang belum menyumbang pendapatan ke daerah ada dua pasar diantaranya pasar pertanian di Menanga, Kecamatan Rendang. Pasar Manggis, Desa, Kecamatan Manggis yang saat ini kondisinya masih mangkrak.
Sumber : balipuspanews.com