DENPASAR, Radar Bali.id- Pura Agung Jagatnatha di kawasan Lapangan Puputan, Denpasar, sudah mulai dibongkar dan rata yang tersisa hanya padmasana, dapur , dan perpustakaan. Tampak alat berat membongkar dan meratakan pura karena akan dipugar total. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkim) akan melakukan penataan secara bertahap.
” Targetnya sudah rata hari ini (kemarin) kecuali bangunan bale pesandekan atapnya dicopot ada ukiran-ukiran akan dibawa ke tempat lain tidak bisa dengan alat berat harus ada kehati-hatian,” ucap Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkim) Kota Denpasar, Gede Cipta Sudewa, saat ditemui kemarin (25/3/2023).
Cipta mengungkapkan perbaikan Pura Jagatnatha juga melibatkan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI). Diuraikan bangunan yang baru, yakni bale pesandekan;bale pesantian;bale pawedan;bale gong;pepelik;bale penganggungan;bale kulkul;pagar keliling;candi bentar;kori agung; dan halaman dalam pura. Menurut Cipta Padmasana tidak ikut dibongkar karena memiliki nilai historis. Di satu sisi, Cipta mengaku Pura Jagatnatha belum masuk sebagai cagar budaya. ” Kalau Padmasana itu tidak dibongkar kami biarkan utuh karena memiliki nilai historis,” ucapnya.
Pembangunan ini Dinas Perkim memakai bata merah tulikup yang kelas satu. Merah sebagai lambang bhatara Brahma. Sementara itu, setelah selesai pemugaran di dalam Pura rencananya akan dilanjutkan penataan di luar pura terutama mengenai parkir kendaraan. “Penataan di luar pura rencananya di APBD Perubahan 2023,” tuturnya.
Seperti diketahui, pelaksana pembangunan PT. Adik Abang Qanita Pratama dan KSO. PT. Karya Dinamis Mesari, sedangkan konsultan perencana PT. Kencana Adhi Karma dan Konsultan Pengawas CV. Tataring Bali. Pelaksanaan pengerjaan perbaikan Pura Agung Jagatnatha direncanakan dilaksanakan selama 200 hari kerja terhitung 17 Maret hingga 2 Oktober 2023 dengan nilai kontrak sebesar Rp. 12,3 miliar dengan pagu anggaran Rp 15,4 M. .
Cipta Sudewa mengharapkan agar proses perbaikan Pura Agung Jagatnatha ini berjalan sesuai dengan apa yang telah dituangkan dalam aturan dan peraturan yang berlaku, sehingga seluruh komponen dapat bekerja dengan nyaman, dan menghasilkan output yang tepat sasaran, tepat guna, tepat mutu dan tepat waktu.
“Perbaikan Pura Agung Jagatnatha ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota Denpasar di dalam pembangunan tempat ibadah di Kota Denpasar sehingga masyarakat dapat bersembahyang dengan baik dan nyaman,”ujarnya. [ni kadek novi febriani]
Sumber : Radar Bali.id