Proyek penataan pantai Seminyak Legian dan Kuta (Samigita) kini sudah hampir rampung. Bahkan semua icon patung yang besar juga sudah di pasang. Kendati demikian saat ini masih tahap finishing, dan dipastikan akan rampung 26 Februari 2023 mendatang. Dipastikan setelah proyek Samigita rampung, akan menjadi daya tarik wisata yang baru, pasalnya Pemerintah setempat melalui Dinas Pariwisata juga akan melakukan beberapa kegiatan yang mengundang wisatawan di lokasi tersebut. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Badung IB Surya Suamba tak menampik hal tersebut. Pihaknya mengakui saat ini proyek sudah mencapai 97,78 Persen.”Secara keseluruhan sudah dipasang seperti patung dan ornamen-ornamen. Bahkan saat ini masih tahap fhinising,” jelasnya Selasa 24 Januari 2023. Diakui ada beberapa pekerjaan yang masih dilakukan untuk merampungkan proyek senilai Rp 241 Miliar itu. Salah satunya penataan Tsunami Selter di Seminyak dan Kuta. “Untuk di tsunami sellter ini hanya finishing patung saja. Mengingat di seminyak kemarin baru dinaikkan dan di Kuta masih Fhinising karena pengerjaannya memang diatas,” katanya didampingi PPK proyek Samigita Kadek Dwi Lantari. Sementara akunya yang sudah rampung yakni penataan di pantai jerman. Namun pengerjaan masih terlihat di Seminyak, Kuta dan Legian. Kendati demikian pihaknya memastikan proyek tersebut akan rampung 26 Februari 2023 mendatang. “Untuk rampung kita pastikan tepat waktu.
Mengingat pengerjaan yang berat sudah dilakukan semua,” jelasnya sembari mengatakan proyek Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kuta masih berlangsung juga. Lebih lanjut dirinya mengaku, setelah rampunya penataan Samigita, penataan di lokasi tersebut tidak berhenti sampai disana, bahkan akan dilanjutkan dengan pembangunan Trem. Begitu juga penataan candi bentar di Pantai Kuta.
“Semoga bisa berjalan sesuai rencana, sehingga Kuta yang dikenal kembali ramai di datangi wisatawan,” imbuhnya. Untuk diketahui, karena tidak didukungnya oleh faktor cuaca dan adanya unsur niskala proyek Samigita itu diberikan perpanjangan waktu pun selama 42 hari kalender, dan dipastikan rampung pada awal februari 2023. Menurut informasi yang didapat, cuaca ekstrim yang terjadi sangat mengganggu pekerja termasuk hujan angin. Untuk unsur niskala kerap terjadi hal-hal yang aneh yang dikerjakan oleh buruh proyek. Misalnya dalam pengangkatan patung dengan berat 2,7 ton selalu macet dan terhambat, meski mesin derek yang diginakan mengangkat kapasitasnya 10 ton. Namun setelah melakukan upacara niskala, dengan memberikan sesajen dan upacara sesuai agama hindu di Bali, baru proses peletakan patung bisa dilaksanakan dengan baik. Hal-hal yang diluar logika itu pun menghambat proses pengerjaan. (*)
Sumber :Tribun News Bali