Badung (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, menyerahkan dana kreativitas Ogoh-Ogoh kepada 594 sekaa teruna (kelompok pemuda) masing-masing sebesar Rp15 juta.
“Sekaa teruna perlu dimotivasi agar mampu melestarikan seni, adat, tradisi, dan budaya Bali dengan memanfaatkan teknologi sebagai media dokumentasi dan promosi, sehingga masyarakat dapat mempelajari dan mengenal perbedaan serta keunikan budaya tradisional khususnya yang berkaitan dengan tradisi Ogoh-Ogoh dalam rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi,” ujar Bupati Giri Prasta, di Badung, Selasa.
Ia mengatakan pihaknya akan terus menggerakkan kegiatan positif para pemuda agar sekaa teruna dapat menjadi suatu kekuatan dalam pembangunan wilayah Kabupaten Badung.
Menurut dia, pembangunan yang dilaksanakan pemerintah tidak hanya pembangunan dalam bidang fisik, namun juga harus dilaksanakan pembangunan di bidang sumber daya manusianya yang dikenal dengan character building.
“Inilah yang perlu kami isi dengan baik sehingga generasi muda yang ada di Badung betul-betul bisa menjadi generasi muda yang mumpuni, kuat, dan mandiri untuk membangun Badung ke depan,” kata dia.
Bupati Giri Prasta menambahkan, generasi muda merupakan generasi penerus yang sangat berharga dan sangat bernilai, sehingga perlu dikelola dan dimanfaatkan dengan baik agar menjadi insan yang berkualitas, berkarakter, cerdas, dan kompetitif.
“Anggota sekaa teruna se-Badung memiliki beberapa kelebihan di antaranya pengetahuan yang luas karena familiar dengan gadget atau teknologi informasi, terbuka terhadap perkembangan, mempunyai motivasi yang tinggi, multitasking, cenderung lebih toleran dan tidak cepat berpuas diri,” kata Bupati Giri Prasta.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung Gde Eka Sudarwitha menjelaskan, melalui penyerahan dana kreativitas itu Pemkab Badung berharap dapat memperkokoh kerukunan hidup bermasyarakat dalam jalinan keragaman adat budaya dan agama.
“Anggota sekaa teruna kami harapkan bisa mempererat tali persaudaraan melalui pelaksanaan Ogoh-Ogoh di setiap wilayah banjar,” ujar dia.
Ia menambahkan, pihaknya juga meminta kepada sekaa teruna agar menggunakan bahan yang ramah lingkungan dalam membuat Ogoh-Ogoh.
“Ogoh-Ogoh yang dibuat kami minta juga tidak mengandung unsur politik maupun pornografi,” kata Gde Eka Sudarwitha.
Sumber : ANTARA