BANGLI, NusaBali
Pasar Tematik dibangun di kawasan Pasar Singamandawa Kintamani, Bangli.
Mengawali Pasar Tematik Wisata Kintamani, Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking pada, Rabu (8/3) pukul 10.30 Wita.
Acara tersebut dihadiri jajaran OPD di Pemkab Bangli, Jro Gede Batur Duuran dan tokoh masyarakat lainnya. Bupati Sedana Arta mengatakan pembangunan tahap II Pasar Singamandawa atau Pasar Tematik menggunakan anggaran sebesar Rp 75 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perdagangan RI. Pembangunan Pasar Singamandawa ini berada di atas lahan seluas 1,5 hektare. “Dengan anggaran tersebut pembangunan bisa langsung tuntas 100 persen,” jelasnya.
Menurut Bupati Sedana Arta, desain pasar sudah melalui diskusi secara detail. Dengan desain yang sudah disempurnakan, seluruh pedagang tradisional yang ada, bahkan dua kali lipat bisa menampung pedagang.
“Harapan kami pasar tradisional ini nantinya bisa benar-benar bisa dinikmati, dicintai dan dimanfaatkan oleh seluruh pedagang tradisional kita. Karena berdasarkan pengalaman di kabupaten lain, tentu kelemahan-kelemahannya tidak boleh terjadi di sini,” ujarnya.
Lanjutnya, sesuai desain, bagian atas akan dijadikan tempat performance dengan pemandangan yang indah di sana. Pengunjung nantinya akan bisa melihat panorama tiga gunung yang berjejer, Gunung Batur, Gunung Abang dan Gunung Agung.
Politisi PDIP ini berharap pembangunan Pasar Singamandawa bisa berjalan dengan baik. Diperkirakan pada bulan Desember 2023 nanti pasar ini sudah bisa dipelaspas. Sementara terkait pemanfaatan Ruko di Pasar Kayuambua dan Pasar Kintamani yang dibangun tahap I, Bupati Sedana Arta menyebutkan jika saat ini masih menunggu nilai sewa dari KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang). “Saat ini, kami sudah tidak bisa mengelola kekayaan daerah seperti dulu. Sekarang sistemnya sewa dan nilainya turun dari KPKNL. Jadi sekarang tinggal tunggu, setelah itu kita kasih kepada para pedagang,” sambungnya.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kinerja Bupati Bangli. Disebutkan, untuk mewujudkan suatu pembangunan yang berskala besar diperlukan kerjasama yang solid. “Untuk mendapatkan DAK sebesar Rp 75 miliar dari APBN sangat tidak mudah. Karena di seluruh Indonesia ada 500-an kabupaten/kota. Jadi Bali, termasuk daerah yang paling bersyukur karena beberapa kabupaten/kota sudah mendapatkan program ini,” ungkapnya.
Menurut Gubernur Koster, di Bali sebelumnya program ini sudah didapat oleh Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar. Sekarang Bangli dan Klungkung masing-masing Rp 75 miliar. Hal ini tak terlepas dari hubungan Gubernur Koster saat duduk di Badan Anggaran DPR RI dengan para menteri terutama Menteri PPN/Kepala Bappenas yang memang merupakan koleganya dan sesama alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) sehingga lebih mudah mengkomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum.
“Turunnya anggaran ini, bukan datang dari langit. Tapi melalui suatu perjuangan yang tidak mudah. Karena persaingan antar kabupaten di Indonesia sangat ketat. Saya juga memuji kegigihan Bupati Bangli untuk tetap berjuang membangun Bangli. Sehingga dalam masa dua tahun lebih sedikit kepemimpinannya, sudah banyak kemajuan yang tercapai,” tegasnya.
Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini juga memuji desain pembangunan Pasar Tematik Kintamani (Pasar Singamandawa) yang sudah bagus. “Memang untuk pasar rakyat, jangan dibuat terlalu modern. Saya sudah mengevaluasi secara umum, pembangunan pasar rakyat yang dibangun seperti pasar modern di Pasar Badung, Pasar Banyuasri Buleleng dan Pasar Gianyar, ternyata itu tidak sesuai dengan kebiasaan masyarakat,” katanya.
Masyarakat harus dibuatkan fasilitas sesuai passion-nya, cara kerjanya dan cara berjualannya. Untuk di sini desainnya dilihat sudah sesuai kebutuhan masyarakat, supaya nyaman untuk berdagang,” ungkapnya. Sebab, sekarang ini kondisi di Pasar Badung, Pasar Banyuasri dan Pasar di Gianyar, tidak ada pedagang mau ke lantai tiga dan empat. Padahal, bagus sekali dan dilengkapi dengan lift dan eskalator.
“Jadi ini merupakan suatu gambaran, tidak selalu yang mewah atau modern cocok dengan masyarakat,” kata Gubernur Koster. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini menyampaikan bahwa sejumlah kesuksesan yang telah diraih Bupati Bangli, di antaranya telah menata Alun-alun Bangli, membangun perkantoran termasuk DPRD, RSU Bangli, membangun pasar seperti sekarang. Dirinya melihat ini sebagai suatu kemajuan yang progresif, suatu lompatan yang luar biasa yang dilakukan Bupati Bangli.
“Segala yang diinginkan, kalau masih dalam lingkup kewenangan saya, itu pasti saya memberikan dukungan,” tegasnya. Dukungan dari Gubernur untuk Kabupaten Bangli ditunjukkan dengan beberapa hal, seperti menghibahkan sejumlah lahan untuk Pemkab Bangli. Dukungan dari APBD Provinsi, Bangli termasuk kabupaten yang paling besar yang diberikan dana BKK mulai tahun 2000. Pada tahun 2023 yang paling besar mencapai Rp 70 miliar yang digunakan untuk berbagai pembangunan fasilitas demi kepentingan publik, di antaranya adalah untuk membangun Mall Pelayanan Publik.
“Pemprov Bali mengalokasikan anggaran untuk pembangunan Mall Pelayanan Publik di seluruh Kabupaten/Kota di Bali. Denpasar dan Badung sudah punya MPP jadi tahun ini, 7 kabupaten saya bantu dengan APBD Provinsi agar memiliki fasilitas yang memadai untuk pelayanan publik yang berkualitas,” imbuhnya. *esa
Sumber : NusaBali