NEGARA, Radar Bali.id – Akses jembatan Banjar Ambiarsari, Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, akhirnya rampung setelah dikerjakan akhir tahun 2023 lalu. Jembatan tersebut salah satu jembatan yang putus total karena banjir bandang tahun 2022 lalu. Pembangunan jembatan menggunakan anggaran bantuan keuangan khusus (BKK) Badung.
Perbekel Desa Blimbingsari I Made John Ronny, jembatan yang putus total karena banjir bandang tersebut memang awalnya akan diperbaiki pada tahun 2024. “Ternyata ada anggaran pada perubahan, syukurlah bisa diperbaiki dan saat ini sudah digunakan warga,” ujarnya.
Jembatan tersebut, selain untuk akses utama warga lokal, merupakan jembatan utama akses wisatawan. Mengingat Desa Blimbingsari merupakan desa wisata yang menawarkan potensi wisata religi berupa gereja PNIEl dan Gereja Ambiarsari.
Sebelum jembatan diperbaiki, warga menggunakan jembatan darurat yang dibuat secara swadaya. Namun untuk kendaraan roda empat, harus mencari jalan alternatif yang lebih jauh untuk akses menuju kantor Desa Blimbingsari dan Gereja PNIEL.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang, Perumahan Dan Kawasan Permukiman I Wayan Sudiarta mengatakan, pembangunan jembatan yang putus total karena banjir tahun 2022 lalu, memasang awalnya direncanakan dibangun 2024. Namun karena ada anggaran dari BKK Kabupaten Badung, dikerjakan anggaran perubahan 2023. Jembatan yang juga akses utama desa wisata tersebut sekitar Rp 1, miliar dengan bentang jembatan sekitar 10 meter.
Jembatan di Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, putus total pada saat terjadi banjir pada 17 Oktober 2022 lalu. Selama ini warga masih menggunakan jembatan sementara yang dibangun secara swadaya berbahan kayu. [*]
Sumber : Radar Bali.id