SINGARAJA, NusaBali – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng mendampingi penuh para kelompok penerima bantuan sarana budidaya ikan air tawar dari pemerintah pusat. Oleh pendamping, perkembangan budidaya di masing-masing kelompok terus dipantau untuk menjaminkan keberhasilan budidaya.
Kepala DKPP Buleleng Gede Putra Aryana, Selasa (31/10) kemarin, menjelaskan tahun 2023 Buleleng mendapatkan bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat, berupa sarana prasarana tangkap untuk nelayan dan juga budidaya air tawar. Total bantuan yang digelontor Rp 1,7 miliar untuk 7 Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) dan 9 Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan. Distribusi seluruh bantuan tersebut sudah disalurkan dua bulan yang lalu.
“Bentuk bantuannya berbeda-beda, diusulkan sesuai dengan kebutuhan. Kalau nelayan dapat bantuan mesin tempel, sedangkan pembudidaya ikan tawar ada yang dapat bantuan sarana, prasarana sampai bibit juga ada. Ini kami monitoring terus untuk menjamin keberhasilan,” ungkap Aryana.
Kelompok penerima bantuan dipastikan akan mendapatkan pendampingan cara berbudidaya yang baik dan benar. Hingga kepastian pasar setelah budidaya mereka memasuki masa panen. Bibit ikan yang diterima dari rekanan pun masih bisa diganti dengan yang baru apabila ada bibit yang mati. Jaminan itu diberikan selama setahun penuh.
Sejauh ini, budidaya ikan air tawar hampir berkembang di seluruh kecamatan wilayah Buleleng. Jenis ikan yang paling banyak dibudidayakan adalah ikan nila dan lele. Satu kelompok di Kecamatan Sukasada juga sudah ada yang membudidayakan ikan gurami. “Kalau untuk peluang pasar ikan nila masih tersedia banyak untuk memenuhi kebutuhan lokal Buleleng. Kemarin dari rekanan yang memasok bibit lele juga sudah bersedia menyerap panen, sehingga peluang pasarnya masih sangat luas,” kata Putra Aryana.7k23
Sumber : NusaBali