TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Waktu penyelesaian pembangunan SMPN 16 Denpasar di Sidakarya ternyata mundur 14 hari dari target.
Pembangunan yang seharusnya selesai pada 8 Desember 2023, mundur menjadi tanggal 22 Desember 2023.
Hal ini karena ada permasalahan teknis terkait lahan yang digunakan.
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, mundurnya dari target karena ada sedikit lahan privat yang masuk ke dalam gambar.
“Namun untuk pembangunan ini dipastikan selesai 22 Desember ini. Tidak ada sanksi untuk perpanjangan 14 hari ini,” kata Arya Wibawa, 7 Desember 2023.
Namun Arya Wibawa menambahkan, meskipun pembangunan rampung pada 22 Desember ini, masih belum bisa difungsikan untuk proses belajar mengajar.
Hal tersebut karena ada beberapa sarana pendukung yang belum rampung.
“Hasil kunjungan kami, butuh alokasi anggaran lagi sehingga bisa dilakukan proses belajar mengajar,” kata Arya Wibawa.
Besaran anggaran tambahan yang diperlukan mencapai Rp14 miliar.
Anggaran ini untuk melanjutkan pembangunan ruang guru, ruang UKS, aula dan penataan halaman.
Karena untuk bangunan tersebut baru dibangun struktur besar alias rangka saja.
Terkait pembangunan lanjutan tersebut, pihaknya akan melakukan rapat bersama BPKAD dan Dinas Pendidikan. “Ini secepatnya dibangun, kami tak mau sekolah selesai tapi tak bisa digunakan,” katanya.
Diketahui pembangunanan SMPN 16 ini dimulai dengan penandatanganan kontrak pada 12 Juni 2023.
Pengerjaan dilakukan dalam 180 hari kalender. Untuk anggaran pembangunannya mencapai Rp 15.861.488.000. Sementara untuk kontraktor adalah PT Pandu Jaya Karta, dan konsultan PT Catur Artha. (*)
Sumber : TRIBUN-BALI.COM