TABANAN, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Tabanan bakal memperbaiki gedung UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja Tabanan tahun 2023.
Anggaran telah disiapkan sebesar Rp 1,7 miliar. Rehabilitasi ini dilakukan karena kondisi gedung sudah rusak berat.
Dari total anggaran itu, rehabilitasi difokuskan untuk perbaikan rehab gedung ruang kelas, kelas vokasi, gedung kantor, dan fasilitas pendukung seperti kantin. Sementara sisa gedung yang lainnya akan diperbaiki secara bertahap.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja kabupaten Tabanan I Nyoman Putra mengatakan proses rehabilitasi gedung sudah tahap penyusunan DED (detail engineering design). “Astungkara tahun ini perbaikan kita mendapat support dari pemerintah daerah meskipun belum bisa mencakup secara keseluruhan,” jelasnya, Minggu (5/3).
Menurutnya bantuan sebesar Rp 1,7 miliar ini difokuskan untuk memperbaiki sebagian gedung. Mulai dari ruang kelas, kantoran dan sarana pendukung. Sementara gedung yang lainnya belum bisa diperbaiki. “Rehabilitasi gedung dilakukan pada gedung inti yang sering digunakan. Sisanya belum bisa menjangkau meskipun kondisi sudah rusak berat,” kata Nyoman Putra.
Menurutnya gedung BLK diperbaiki karena setiap hari digunakan untuk pelatihan kerja. Apalagi minat masyarakat mengikuti pelatihan kerja program pusat ini sangat banyak. Bahkan karena sarana atau infrastruktur kurang layan membuat kuota pelatihan ke Tabanan berkurang.
“Salah satu kriteria satker untuk mengucurkan paket pelatihan adalah secara fisik BLK representatif, kemudian didukung infrastruktur, nantinya jika gedung BLK sudah direhab, di sana akan mengusulkan pelatihan yang lebih banyak kuotanya. Namun untuk kuota atau paket latihan yang didapat 2023 ini sudah lebih banyak atau 12 paket, dibandingkan tahun lalu hanya 10 paket,” tandas Nyoman Putra.
Untuk diketahui keberadaan BLK di Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan sangat bermanfaat untuk mencetak tenaga kerja, seperti menjahit, bengkel, pertukangan muebeler, spa, barista serta keterampilan lainnya. BLK ini pun menjadi harapan bagi pencari kerja yang tidak mampu meneruskan pendidikan ke jenjang universitas untuk mendapatkan keterampilan di bidang yang diminati. Bahkan untuk tahun ini peserta yang ikut mendapat uang saku sejumlah Rp 25.000 setiap kehadiran dan ditanggung BPJS Ketenagakerjaan. *des
Sumber : NusaBali