Denpasar, 27 November 2015 – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Bali kembali menggelar agenda rutin berupa pertemuan tahunan yang diadakan di kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, pada Jumat (27/11). Hadir dalam kesempatan ini dari Perwakilan BPK Provinsi Bali adalah Amri Lewa, Kepala Subauditorat Bali I, beserta dua orang staf dari Subbagian Humas dan Tata Usaha.
Selain dari BPK Perwakilan Provinsi Bali, acara ini juga dihadiri oleh Gubernur Bali, yang diwakili oleh Asisten II Sekda Bali, Ketut Wija, Pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda), serta para Jurnalis di wilayah Provinsi Bali.
Acara yang digelar di Gedung Tirta Gangga tersebut, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Dewi Setyowati memaparkan mengenai perekonomian global, Indonesia dan juga Provinsi Bali.
Dalam salah satu paparannya, Dewi Setyowati mengatakan bahwa di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak terlalu baik di 2015 ini, pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali ternyata malah mencapai 6.28%. Hal ini berarti pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali di 2015 lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya berkisar di 4.73%. Fenomena ini didorong oleh tingginya konsumsi, investasi dan kinerja ekspor, serta membaiknya ekspetasi konsumen pada 2016.
Adapun untuk 2016, BI memprediksi pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali mencapai 6.53% dengan inflasi sebesar 4%. Tingginya pertumbuhan ekonomi di Bali, selain didorong oleh peningkatan konsumsi, Dewi menjelaskan bahwa peningkatan APBD provinsi dan kabupaten/kota pada 2016 melalui komitmen pemerintah dalam pembangunan infrastruktur juga dapat mendorong perkembangan perekonomian.
Meski demikian, prediksi pertumbuhan tahun depan itu masih dibawah target pertumbuhan ekonomi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada kisaran 6,83-7,56 persen.
Kegiatan tahunan ini berakhir pada pukul 11.30 wita, ditutup dengan acara ramah tamah antara tuan rumah, Bank Indonesia dengan para undangan dan peserta yang hadir.