Denpasar, Februari 2012
Hari itu, Selasa, 7 Februari 2012, setelah absen pagi seluruh karyawan dan karyawati BPK RI Perwakilan Provinsi Bali yang beragama Hindu tampak memenuhi Padmasana (pura –red) yang terletak di halaman depan kantor. Mereka melakukan berbagai persiapan untuk menyelenggarakan Piodalan (upacara sembahyang –red). Ada yang menyiapkan sarana upacara, konsumsi, perlengkapan upacara serta mengumandangkan kidung-kidung suci dan gamelan yang terkait dengan prosesi upacara Piodalan. Upacara Piodalan ini dipuput (dipimpin –red) oleh Ida Pedande Gede Telabah dari Gria Telabah. Sebagai wujud toleransi antar umat beragama, Kepala Perwakilan (Tri Heriadi), para pejabat dan pegawai yang non Hindu juga ikut berpartisipasi menyaksikan acara tabuh rah (sabung ayam –red) dan makan bersama.
Piodalan di Padmasana Kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Bali Denpasar, Februari 2012 Hari itu, Selasa, 7 Februari 2012, setelah absen pagi seluruh karyawan dan karyawati BPK RI Perwakilan Provinsi Bali yang beragama Hindu tampak memenuhi Padmasana (pura –red) yang terletak di halaman depan kantor. Mereka melakukan berbagai persiapan untuk menyelenggarakan Piodalan (upacara sembahyang –red). Ada yang menyiapkan sarana upacara, konsumsi, perlengkapan upacara serta mengumandangkan kidung-kidung suci dan gamelan yang terkait dengan prosesi upacara Piodalan. Upacara Piodalan ini dipuput (dipimpin –red) oleh Ida Pedande Gede Telabah dari Gria Telabah. Sebagai wujud toleransi antar umat beragama, Kepala Perwakilan (Tri Heriadi), para pejabat dan pegawai yang non Hindu juga ikut berpartisipasi menyaksikan acara tabuh rah (sabung ayam –red) dan makan bersama. Piodalan adalah upacara perayaan berdirinya Padmasana. Upacara Piodalan Padmasana di kantor Perwakilan Provinsi Bali ini bertepatan dengan Purnama Kaulu yang jatuh pada tanggal 7 Februari 2012 dan hanya datang setiap 1 tahun sekali (365 hari). Pada puncak acara Purnama Kaulu dilaksanakan persembahyangan bersama sebagai wujud rasa syukur atas rahmat dan karunia yang telah diberikan Sang Hyang Widhi Wasa kepada umat-Nya. Piodalan berjalan dengan iringan tetabuhan gamelan tradisional Bali serta kidung-kidung suci dan diakhiri dengan tabuh rah.