Denpasar, Senin, 25 September 2017 – Sebagai bentuk kepedulian penderitaan semeton Bali, BPK Perwakilan Provinsi Bali mendirikan posko pengungsian bagi warga Kabupaten Karangasem yang terkena dampak langsung dari meningkatnya aktifitas vulkanik Gunung Agung. Yang menjadi lokasi posko pengungsian adalah Mess Pegawai BPK Perwakilan Provinsi Bali di Desa Pering, Gianyar.
Para pengungsi tercatat mulai masuk ke Mes Pering pada Sabtu, 23 September 2017. Saat ini Posko Pengungsian dihuni oleh sebanyak 32 orang, yang terdiri dari 3 orang lansia, 18 orang dewasa dan 11 orang balita dari total 8 KK. Para pengungsi yang sudah ditampung adalah warga Banjar Suka Luwih, Desa Amerta Bumi Selat Karangasem.
Berdasarkan pantauan, sementara ini kebutuhan logistik yang mendesak dibutuhkan pengungsi adalah makanan bayi, popok bayi, susu dan P3K. Saat ini BPK Perwakilan Provinsi Bali masih terus melakukan pendataan terkait kebutuhan logistik yang dibutuhkan oleh para pengungsi, dan upaya untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin. Rencananya dalam waktu dekat akan dilakukan pemeriksaan/pengobatan gratis dari klinik BPK Perwakilan Provinsi Bali.
Seperti diketahui, Gunung Agung yang berada di Kabupaten Karangasem, sejak Jumat (22/9) statusnya oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologis (PVMBG) ditingkatkan menjadi awas. Dengan penetapan status awas maka radius warga, wisatawan atau pendaki diimbau tidak beraktivitas pada radius 9 km ditambah perluasan sektoral ke arah Utara, Tenggara dan Selatan-Baratdaya sejauh 12 km.
Gunung Agung sendiri sampai dengan ini Minggu (25/9) menurut kepala BNPB Sutopo Purwo Nugroho, seperti yang disadur dari tribunnews.com, masih berstatus awas, namun demikian diperkirakan Gunung Agung dapat meletus kapan saja. (bd)